Energic, Positive Thinking, Actions

Home

Jambore Ranting Kepohbaru 2016

Logo Jambore Ranting Kepohbaru 2016             Tahun 2016 merupakan tahun yang spesial bagi Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kepohbar...

Logo Pesta Siaga, Dianpinru dan Dianpinsa

Sehat, Ceria, Bahagia . Gali Potensi, Membangun Negeri

Scout Dinten Ramadhan (SDR)

Pendopo Desa Nglumber 2018

MUSPPANITERA

Pertanggung Jawaban masa bakti 14-16 di Villa Alkhusna Pacet Mojokerto

Tuesday, July 23, 2024

PETUNJUK PELAKSANAAN JAMRANA (JAMBORE RAIMUNA)

 Semarak Karang Pamitran Pramuka Kepohbaru: Membentuk Pemimpin Muda Berkarakter



MATERI JUKLAK DAPAT DIUNDUH DISINI

Kegiatan Karang Pamitran yang diselenggarakan oleh Pramuka Kepohbaru telah sukses digelar dengan penuh semangat dan antusiasme. Acara ini merupakan wadah penting bagi para pembina Pramuka untuk berkumpul, belajar, dan berbagi pengalaman dalam mendidik generasi muda. Dengan tema "Membentuk Pemimpin Muda Berkarakter," Karang Pamitran tahun ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan dan keterampilan para pembina dalam membimbing anggota Pramuka.

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan Karang Pamitran kali ini diisi dengan berbagai macam aktivitas yang menarik dan bermanfaat. Berikut adalah beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan:



1. **Pelatihan Kepemimpinan:**

   Para pembina diberikan pelatihan khusus mengenai kepemimpinan yang efektif. Mereka belajar tentang teknik-teknik dasar kepemimpinan, bagaimana menginspirasi dan memotivasi anggota Pramuka, serta cara mengelola tim dengan baik.

2. **Diskusi Kelompok:**

   Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi tentang berbagai tantangan dan solusi dalam mendidik Pramuka. Diskusi ini bertujuan untuk saling bertukar pengalaman dan strategi yang telah berhasil diterapkan.

3. **Praktik Lapangan:**

   Selain teori, para pembina juga diajak untuk melakukan praktik langsung di lapangan. Kegiatan ini meliputi simulasi situasi-situasi nyata yang mungkin dihadapi dalam kegiatan Pramuka, seperti penanganan masalah darurat dan manajemen kegiatan outdoor.

4. **Kegiatan Kreatif:**

   Untuk menambah keceriaan, Karang Pamitran juga diisi dengan berbagai kegiatan kreatif seperti lomba memasak, pameran hasil kerajinan tangan, dan pertunjukan seni. Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengasah kreativitas dan kerja sama antar pembina.

Peningkatan Kualitas Pembina

Salah satu tujuan utama dari Karang Pamitran adalah untuk meningkatkan kualitas pembina Pramuka. Melalui berbagai pelatihan dan kegiatan, para pembina diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dan mampu membimbing anggota Pramuka dengan lebih efektif. Dengan demikian, anggota Pramuka dapat berkembang menjadi individu yang berkarakter, mandiri, dan berjiwa pemimpin.

 Harapan Ke Depan

Dengan berakhirnya Karang Pamitran tahun ini, diharapkan para pembina dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh dalam kegiatan Pramuka sehari-hari. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam perkembangan Pramuka di Kepohbaru, serta melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Penutup

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya Karang Pamitran Pramuka Kepohbaru. Semoga semangat dan komitmen kita dalam mendidik generasi muda terus berlanjut, dan Pramuka Kepohbaru semakin maju dan berprestasi.

Mari terus semangat dalam membentuk pemimpin muda berkarakter melalui Pramuka!

*Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan Pramuka di Kepohbaru, kunjungi situs web resmi kami atau ikuti media sosial kami.*

Tuesday, February 20, 2024

Aspek dan Konsep-Konsep Teori Kepemimpinan

Aspek penting dalam kepemimpinan:

Berdasarkan buku "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2009) karya Edy Sutrisno, terdapat tiga aspek penting dalam kepemimpinan:

1. **Keterlibatan Orang Lain**: Seorang pemimpin harus mampu melibatkan orang lain, baik sebagai pengikut, bawahan, atau anggota kelompok. Kesediaan anggota kelompok untuk menerima arahan dari pemimpin penting untuk menegaskan peran dan status kepemimpinan. Tanpa keberadaan anggota kelompok, semua atribut kepemimpinan menjadi tidak relevan dan tidak dapat terjadi proses kepemimpinan.

2. **Distribusi Kekuasaan**: Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Meskipun anggota kelompok memiliki kekuasaan dalam organisasi, kekuasaan pemimpin cenderung lebih tinggi. Namun, distribusi kekuasaan ini tidak membuat anggota kelompok menjadi tidak memiliki otoritas.

3. **Kemampuan Menggunakan Kekuasaan**: Kepemimpinan adalah kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk memengaruhi perilaku anggota kelompok. Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin digunakan untuk memotivasi anggota kelompok, mendorong pengorbanan pribadi demi tujuan organisasi, dan mengarahkan kelompok menuju pencapaian tujuan bersama. Dalam menggunakan kekuasaan, seorang pemimpin diharapkan mempertimbangkan aspek etika dalam pengambilan keputusan.



Konsep-Konsep Teori Kepemimpinan

1. Great Man Theory
Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang hebat ini berkembang sejak abad ke-19. Teori ini membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan bakat kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dibawa seseorang sejak orang itu dilahirkan.

Meskipun tidak dapat diidentifikasi dengan sebuah kajian ilmiah mengenai karakteristik serta kombinasi manusia seperti hal apa yang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang hebat, tetapi sudah banyak orang mengakui bahwa hanya satu orang di antara banyak individu, pasti memiliki ciri khas sebagai seorang pemimpin yang hebat.

2. Teori gaya dan perilaku
Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku ini disebut sebagai kebalikan dari teori orang hebat atau great man theory. Teori berdasarkan gaya dan perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat itu dibuat. Teori ini menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka dilahirkan.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada tindakan dari seorang pemimpin. Vulkan pada kualitas sifat, mental atau karakter bawaan dari orang tersebut. Teori gaya dan perilaku ini juga menyebutkan bahwa seseorang dapat belajar serta berlatih menjadi pemimpin.

Pelatihan tersebut dilakukan melalui sebuah ajaran, pengalaman serta pengamatan yang dilakukan secara baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama. Keterampilan tersebut, disebut dimiliki oleh individu. Di antaranya adalah keterampilan teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual.

3. Trait Theory
Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat kepribadian. Teori ini meyakini bahwa seseorang yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi unggul dalam peran kepemimpinannya.

Hal tersebut dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian tertentu. Contohnya seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap, kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai lainnya yang membuat seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada analisis karakteristik fisik, mental dan sosial. Gunanya adalah untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan serta pemahaman mengenai karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum di antara pemimpin-pemimpin.

4. Behavioral Theories
Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah reaksi dari trait theory. Behavioral theories atau teori perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang baru mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik fisik, mental dan sosial dari seorang pemimpin, teori ini memberikan perhatian pada perilaku para pemimpin itu sendiri.

Teori ini juga menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan dari perilakunya. Seperti perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Serta perilaku tersebut juga dapat dipelajari atau dilatih.  Selain itu, teori ini juga menganggap bahwa kepemimpinan yang terbilang sukses adalah yang didasarkan pada perilaku yang bisa dipelajari. 


5. Contingency Theory
Contingency theory menganggap bahwa tidak ada acara yang paling baik untuk menyatakan dan memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Atas dasar teori kontingensi ini, seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan memimpin, dengan sangat efektif pada situasi, kondisi dan tempat tertentu.

Akan tetapi, kinerja kepemimpinan juga berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke kondisi dan situasi lain, atau ketika faktor-faktor di sekitarnya juga telah berubah pula. Contingency Theory atau teori kontingensi ini juga sering disebut dengan teori kepemimpinan situasional.6. Teori Servant
Teori kepemimpinan selanjutnya adalah teori servant. Dalam bahasa Indonesia, disebut sebagai pelayan. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970 an. Teori ini meyakini bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat bertugas melayani, menjaga serta memelihara kesejahteraan fisik dan mental para anggota atau pengikutnya.

Gaya kepemimpinan ini cenderung terfokus untuk memenuhi kebutuhan dari pengikutnya. Serta membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri dan berwawasan yang lebih luas. Pada teori inim pemimpin yang baik diharuskan memiliki simpati. Selain itu, dapat meredakan kecemasan yang dirasa berlebihan dari anggotanya.

Oleh karena itu, fungsi kepemimpinan diberikan pada seseorang yang pada dasarnya memiliki jiwa melayani atau pelayan. Teori ini menunjukkan bahwa tugas seorang pemimpin untuk berkontribusi dalam kesejahteraan orang lain. Hal itu adalah bentuk dari pertanggungjawaban sosial.

7. Teori transaksional
Transaksional berasal dari kata dasar transaksi. Teori ini menggambarkan sebuah gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan. Perjanjian atau kesepakatan tersebut dibuat seseorang dengan orang lain.

Dalam hal ini, tentu yang menjadi pelaksana adalah pemimpin dan staf atau anggotanya. Perjanjian tersebut dibuat dengan tujuan mendapat pertukaran atau transaksi yang sepadan. Atau saling menguntungkan di antara pemimpin dan stafnya.

Seorang staf yang dapat melaksanakan tugas dari seorang pemimpin dengan baik, adalah nilai yang lebih. Baik untuk staf maupun untuk pemimpin yang telah memberikan tugas tersebut. ketika tugas itu diselesaikan dengan baik, maka seorang pemimpin akan memberi apresiasi.


Bentuk apresiasinya bisa beragam, seperti kenaikan gaji, tunjangan, bonus, kenaikan posisi dan lain sebagainya. Pemberian apresiasi berupa yang atau tanda mata yang lain adalah bentuk penghargaan atas kinerja seseorang. Hal itu akan membuat seseorang tersebut merasa kerja kerasnya dihargai. Penghargaan ini juga termasuk suatu bentuk yang sudah disepakati sebelumnya.

8. Teori transformasional
Teori ini mengacu pada kata transformasi, kata tersebut memiliki arti umum perubahan. Teori kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang mengarahkan pada istilah “memanusiakan manusia”. Teori ini mengedepankan pendekatan personal pemimpin dengan bawahannya atau organisasi.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengubah kesadaran, membangun semangat serta memberi inspirasi. Dilakukan demi mencapai tujuan bersama, tanpa merasa ditekan atau tertekan. Bahkan, mampu memberikan motivasi pada setiap anggotanya.

Gaya kepemimpinan transformasional selalu ingin mengelola lembaga atau organisasi yang dipercayakan pada orang tersebut dengan lebih efisien dan efektif.

Itulah penjelasan mengenai apa itu kepemimpinan, aspek-aspek kepemimpinan dan teori-teori kepemimpinan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat, maka sikap kepemimpinan harus ditanamkan dan dibentuk. Melalui pengalaman, pelatihan dan cara-cara lainnya.

Friday, January 26, 2024

Makna Pramuka: Peran, Maksud, dan Struktur

Makna Pramuka: Peran, Maksud, dan Struktur

Link Materi Doc Ada dibawah

Pramuka adalah suatu organisasi kepanduan yang bertujuan menyelenggarakan pendidikan di luar sekolah bagi anak-anak dan pemuda, dengan fokus pada pengembangan ketangguhan, keberanian, kepribadian baik, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan masyarakat. Nama "Pramuka" sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti "Rakyat muda yang suka berkarya." Gerakan ini resmi diperkenalkan di Indonesia pada 14 Agustus 1961 oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno.



Kegiatan kepramukaan umumnya dilaksanakan di luar ruangan atau alam terbuka, melibatkan peserta dalam aktivitas sehat, menyenangkan, mendidik, dan terarah, dengan dasar metode dan prinsip kepramukaan.

### Fungsi Pramuka

Secara umum, Pramuka berperan sebagai organisasi pendidikan di luar sekolah bagi generasi muda. Fungsinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. **Fungsi Pramuka Bagi Anak-Anak atau Pemuda:**

   - Menjadi pusat kegiatan menarik yang mendidik bagi anak-anak dan remaja.

   - Mengenalkan mereka pada alam dan berbagai keterampilan sebagai alternatif terhadap permainan online.


2. **Fungsi Pramuka Bagi Orang Dewasa:**

   - Menekankan pada pengabdian, di mana anggota dewasa fokus pada tugas pembinaan dengan keikhlasan dan kerelaan.

   - Melatih rasa tanggung jawab dan menjalankan tugas pembinaan sesuai metode, sistem, dan prinsip yang ada.

3. **Fungsi Pramuka Bagi Masyarakat:**

   - Menjadi alat atau organisasi yang siap membantu masyarakat dalam berbagai keperluan.

   - Menyediakan proses pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

### Tujuan Pramuka

Tujuan utama kegiatan kepramukaan adalah menyiapkan generasi muda agar menjadi sosok mandiri, intelek, dan mudah beradaptasi di lingkungan luar sekolah. Beberapa tujuan khusus melibatkan pembentukan karakter, penanaman rasa cinta tanah air, dan peningkatan keterampilan serta penggalian potensi diri.


download materi

### Tingkatan Pramuka

Terdapat empat tingkatan dalam Pramuka, masing-masing didasarkan pada usia, kemampuan, dan pengalaman para anggota:

1. **Pramuka Tingkat Siaga:**

   - Usia 7-10 tahun.

   - Anggota tergabung dalam barung, dipimpin oleh seorang sulung.

2. **Pramuka Tingkat Penggalang:**

   - Usia 11-15 tahun.

   - Anggota tergabung dalam regu, dipimpin oleh seorang pratama. Terdapat sublevel seperti penggalang garuda, rakit, ramu, dan terap.

3. **Pramuka Tingkat Penegak:**

   - Usia sekitar 16-20 tahun.

   - Anggota tergabung dalam sangga, dipimpin oleh seorang pradana.

4. **Pramuka Tingkat Pandega:**

   - Usia 21-25 tahun.

   - Anggota tergabung dalam racana, dipimpin oleh seorang ketua.

Thursday, January 18, 2024

Pramuka Garuda | Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kepohbaru

Pramuka Garuda | GERAKAN PRAMUKA KWARTIR RANTING KEPOHBARU




**"Pramuka Garuda Kwartir Ranting Kepohbaru Terlibat dalam Proyek Peduli Lingkungan yang Menginspirasi"**

*Kepohbaru, [Tanggal]:* Pramuka Garuda dari Kwartir Ranting Kepohbaru menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan dengan mengambil bagian dalam proyek peduli lingkungan yang menginspirasi. Dalam kegiatan yang berlangsung akhir pekan lalu, anggota Pramuka Garuda aktif terlibat dalam penanaman pohon, pembersihan sampah plastik, dan edukasi lingkungan untuk masyarakat sekitar.

Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan, para Pramuka Garuda membimbing masyarakat setempat dalam memahami dampak positif dari pelestarian alam. Proyek ini bukan hanya menciptakan perubahan fisik yang nyata di sekitar Kepohbaru, tetapi juga memupuk semangat kebersamaan dan tanggung jawab sosial di kalangan anggota Pramuka.

Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Pramuka Garuda untuk melibatkan diri secara aktif dalam membangun kesadaran lingkungan dan mempererat hubungan dengan komunitas sekitar. Para peserta berbagi pengalaman positif mereka dan menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Kwartir Ranting Kepohbaru menyambut baik partisipasi Pramuka Garuda dalam proyek ini, mengakui kontribusi mereka yang positif dan semangat juangnya untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. Proyek ini tidak hanya mencerminkan semangat kepramukaan yang tinggi, tetapi juga mewujudkan komitmen Pramuka Garuda dalam aksi nyata untuk menjaga bumi kita.

Dengan proyek peduli lingkungan ini, Pramuka Garuda Kwartir Ranting Kepohbaru membuktikan bahwa gerakan pramuka tidak hanya tentang pengembangan diri, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan alam sekitar.

dapat kegiatan ini terseleksi 124 Peserta Pramuka Garuda yang akan dilantik sebagai Pramuka Garuda terdiri dari 101 Pramuka Siaga , 19 Pramuka Penggalang, dan 4 Pramuka Penegak
Berikut Daftar Peserta




PETUNJUK PELAKSANAAN DAN JUKNIS PESTA SIAGA

 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN JUKNIS PESTA SIAGA

Foto Kegiatan Pesta Siaga Kwartir Ranting Kepohbaru

Tentu, berikut adalah contoh kalimat untuk postingan Pesta Siaga Pramuka:

1. Selamat datang di Pesta Siaga Pramuka! 🎉🏕️ Semangat dan keceriaan kami berbagi bersama, mari kita jadikan hari ini momen tak terlupakan!

2. 🌟 Pesta Siaga Pramuka telah resmi dimulai! Bersiaplah untuk petualangan seru, pembelajaran baru, dan persahabatan yang erat. Ayo kita jalin tali keakraban!

3. Hai Pramuka Siaga, selamat bergabung dalam petualangan penuh warna di Pesta Siaga! 🌈✨ Bersiaplah untuk belajar, bermain, dan tumbuh bersama. Mari kita buat kenangan indah!

4. Suasana Pesta Siaga begitu meriah! 🥳🏞️ Terima kasih kepada semua yang hadir, mari kita bersama-sama menjalani serangkaian kegiatan yang penuh semangat pramuka!

5. Selamat berpetualang, Pramuka Siaga! 🚀🌲 Hari ini penuh dengan kegembiraan dan pelajaran baru. Saling dukung, saling bantu, dan jadikan setiap momen berharga!

Semoga postingan ini dapat memberikan semangat dan keceriaan pada Pesta Siaga Pramuka yang sedang berlangsung!

Untuk Mendownload Juklak dan Juknis Disini DOWNLOAD